Samboja, 23 Maret 2025 – Pada akhir pekan ini, dua insiden yang melibatkan satwa berbahaya berhasil ditangani dengan cepat oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Tim dari Pos Sektor Damkarmatan Samboja dan Pos Sektor Damkarmatan Muara Badak dikerahkan untuk menangani masalah tawon yang mengancam keselamatan warga dan ular cincin yang mengganggu ketenangan masyarakat setempat. Dalam kedua kasus ini, kecepatan respons serta kesigapan tim sangat membantu dalam mengurangi potensi bahaya yang dapat timbul.

Penanganan Tawon di Samboja: Keberanian dan Kecepatan Tanggap Tim Damkarmatan
Pada pukul 21:33 WIB, tim Pos Sektor Damkarmatan Samboja menerima laporan dari warga setempat, Ibu Marni, yang melaporkan adanya sarang tawon yang terletak di pohon di depan rumahnya. Lokasi kejadian berada di Jalan Balikpapan Handil 2 RT 015, Kelurahan Samboja Kuala, Kecamatan Samboja. Dalam laporan yang disampaikan, Ibu Marni mengungkapkan bahwa keberadaan tawon tersebut telah menimbulkan kekhawatiran karena dapat membahayakan keselamatan keluarga dan tetangga sekitar.
Mendapatkan laporan tersebut, Pos Sektor Damkarmatan Samboja segera merespons dengan mengerahkan tim yang terdiri dari H. Saharuddin, Arifin, M. Riduan, dan Irfan Hakiki. Tim langsung menuju lokasi kejadian dengan menggunakan unit mobil kajama KT 9986 U yang sudah dilengkapi dengan peralatan standar untuk menangani satwa berbahaya seperti tawon. Keberadaan tawon yang cukup banyak tentu menjadi tantangan tersendiri bagi tim yang terlibat.
Untuk mengurangi potensi risiko terhadap warga sekitar, tim Damkarmatan Sektor Samboja menggunakan berbagai peralatan yang sudah disiapkan, seperti stik, pakaian anti tawon, kain, solar, dan senter. Pakaian anti tawon yang digunakan oleh petugas bertujuan untuk melindungi mereka dari sengatan tawon yang berbahaya. Dengan menggunakan peralatan tersebut, tim berhasil mengatasi masalah tersebut dengan cepat dan aman.
Dalam penanganan ini, koordinasi yang baik antara tim Damkarmatan dan warga setempat juga sangat berperan. Warga memberikan informasi yang jelas dan tepat mengenai lokasi sarang tawon, yang memungkinkan tim pemadam kebakaran dan penyelamatan bekerja lebih efisien. Setelah beberapa waktu, tim berhasil mengamankan sarang tawon tersebut, dan situasi kembali normal. Keberhasilan ini tidak hanya menghindarkan masyarakat dari risiko sengatan tawon, tetapi juga memperlihatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam melaporkan potensi bahaya yang ada di sekitar mereka.
Penangkapan Ular Cincin di Muara Badak: Keberhasilan Tim dalam Menangani Satwa Berbahaya

Sementara itu, di Kecamatan Muara Badak, tim Damkarmatan Pos Sektor Muara Badak juga menerima laporan darurat mengenai adanya ular jenis ular cincin yang ditemukan di sekitar pemukiman warga. Kejadian ini terjadi pada pukul 23:50 WITA, tepat setelah insiden penanganan tawon di Samboja. Warga setempat, yang bernama Tn. Riqbal, melaporkan penemuan ular tersebut yang berada di Gang Padaidi RT 04, Desa Muara Badak Ilir, Kecamatan Muara Badak.
Ular cincin dikenal sebagai salah satu jenis ular yang berbahaya, meskipun ular ini biasanya tidak terlalu agresif. Namun, keberadaannya di pemukiman warga tentu menimbulkan rasa takut dan kekhawatiran karena potensi ancaman gigitan ular tersebut. Masyarakat sekitar segera melaporkan kejadian ini kepada tim pemadam kebakaran dan penyelamatan.
Mendapatkan laporan tersebut, tim dari Pos Sektor Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Muara Badak, yang dipimpin oleh Kapos Muara Badak (Adianto), segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Tim yang terdiri dari empat orang personil Damkarmatan berkolaborasi dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) Muara Badak segera menuju tempat kejadian perkara dengan menggunakan empat unit kendaraan roda dua. Keberadaan kendaraan roda dua memungkinkan tim untuk menjangkau lokasi dengan lebih cepat, mengingat gang sempit yang ada di sekitar lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, tim pemadam kebakaran dan penyelamatan mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk menangkap ular tersebut. Beberapa peralatan yang digunakan oleh tim dalam penangkapan ular termasuk helm, snack hook (sejenis alat untuk menangkap ular), kaos tangan, dan senter. Tim bekerja sama dengan masyarakat setempat, yang juga turut memberikan bantuan dalam proses penangkapan.
Penangkapan ular cincin ini berlangsung sangat cepat, hanya membutuhkan waktu dua menit dari pukul 00:05 WITA hingga pukul 00:07 WITA. Dengan sigap dan hati-hati, tim berhasil menangkap ular tersebut tanpa ada insiden yang membahayakan. Ular yang berhasil ditangkap kemudian dibawa untuk dilepaskan di lokasi yang aman jauh dari pemukiman warga.
Keberhasilan tim dalam menangani kasus ular cincin ini tidak hanya memperlihatkan keterampilan mereka dalam menangani satwa berbahaya, tetapi juga menunjukkan pentingnya sinergi antara tim pemadam kebakaran, MPA Muara Badak, dan masyarakat. Koordinasi yang baik antara tim dan warga sangat membantu dalam mempercepat proses penanganan, sehingga potensi ancaman yang ditimbulkan bisa diatasi tanpa kerugian.
Peran Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam Kejadian Satwa Berbahaya
Kedua insiden ini menunjukkan tugas dan fungsi yang dimiliki oleh tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan dalam menjaga keselamatan masyarakat tidak hanya pada proses penanggulangan kebakaran tetapi juga memiliki tugas penunjang lain yaitu penyelamatan non kebakaran seperti animal rescue. Bertujuan untuk menangani gangguan terhadap hewan masupun gangguan terhadap manusia yang disebabkan oleh keberadaan hewan yang berbahaya disekitar pemukiman warga. Meskipun kejadian seperti ini sering kali dianggap sepele oleh sebagian orang, satwa berbahaya seperti tawon dan ular cincin bisa menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan jiwa manusia. Keberadaan tim pemadam kebakaran dan penyelamatan yang siap sedia menangani kejadian darurat ini sangat membantu dalam menjaga ketenangan dan keamanan masyarakat.
Selain itu, peran masyarakat dalam melaporkan kejadian yang berpotensi membahayakan sangat penting. Dengan adanya laporan yang cepat dan tepat waktu, tim dapat segera merespons dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai cara-cara melaporkan kejadian darurat serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencegah terjadinya risiko yang lebih besar.
Melalui penanganan cepat dan efektif oleh tim pemadam kebakaran dan penyelamatan, masyarakat dapat merasa lebih aman dan terlindungi dari ancaman satwa berbahaya. Keberhasilan dalam menangani kedua insiden ini, baik yang melibatkan tawon di Kecamatan Samboja maupun ular cincin di Kecamatan Muara Badak, menegaskan pentingnya sinergi antara tim penyelamatan dan masyarakat setempat. Selain itu, kejadian ini juga menjadi pengingat akan perlunya kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai potensi bahaya yang bisa datang kapan saja. Ke depan, semoga kolaborasi yang terjalin antara tim pemadam kebakaran dan penyelamatan Kabupaten Kutai Kartanegara dengan masyarakat semakin erat, sehingga setiap kejadian darurat bisa ditangani dengan lebih baik.