Kutai Kartanegara – Di balik sirine yang meraung dan kobaran api yang memerah di langit, berdiri sosok-sosok tangguh berseragam biru: para petugas pemadam kebakaran. Mereka adalah garda terdepan dalam melindungi masyarakat dari ancaman kebakaran, tanpa mengenal waktu, cuaca, maupun libur. Setiap kali laporan masuk ke pos komando, petugas Damkar bergerak cepat. Dalam hitungan menit, kendaraan pemadam meluncur menuju lokasi. Di saat sebagian orang berlari menjauh dari bahaya, para petugas justru mendekat menghadapi risiko tinggi demi keselamatan orang lain.
“Kami tidak punya istilah hari libur. Api bisa datang kapan saja, dan tugas kami adalah memastikan semua warga selamat,” ujar Kepala Seksi Pemadaman Dan Investigasi di Mako Damkar Tenggarong, saat berdiskusi.
Di lapangan, perjuangan mereka tidak sekadar memadamkan api. Sering kali, Damkar juga mengevakuasi hewan liar, menolong korban kecelakaan, hingga membantu masyarakat dalam keadaan darurat non-kebakaran. Semua dilakukan dengan satu semangat: yaitu pengabdian tanpa pamrih. sejalan dengan semangat pelayanan publik yang diatur dalam Permendagri Nomor 114 Tahun 2018, yang menegaskan bahwa layanan pemadam kebakaran merupakan bagian dari pelayanan dasar yang wajib disediakan pemerintah daerah. Standar pelayanan tersebut meliputi kecepatan tanggap, profesionalisme petugas, serta ketersediaan sarana dan prasarana.
tugas ini bukan hanya soal memadamkan api, tapi juga tentang rasa kemanusiaan dan tanggung jawab,” tambah salah satu petugas muda Damkar
Dedikasi mereka menjadi bukti nyata bahwa keberanian bukan hanya soal kekuatan fisik, tetapi juga hati yang rela berkorban. Di balik seragam biru yang basah oleh keringat, tersimpan semangat juang dan kepedulian yang tak pernah padam layaknya api, tapi dengan makna sebaliknya: menyelamatkan kehidupan.