Tenggarong, 5 Maret 2025 – Bulan Ramadhan, selain menjadi bulan penuh berkah, juga membawa peningkatan aktivitas masyarakat, terutama dalam menyiapkan hidangan sahur dan berbuka puasa. Namun, di balik kesibukan tersebut, ada potensi bahaya kebakaran yang perlu diwaspadai, terutama yang disebabkan oleh konsleting listrik dan tabung gas.

Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kabupaten Kutai Kartanegara, selama bulan Ramadhan 1445 H/2024 Masehi, kejadian kebakaran di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 14 kali dengan penyebab kejadian tabung gas sebanyak 1 kali, 12 kali kejadian kebakaran dikarenakan konsleting listrik dan 1 kejadian dikarenakan BBM, dengan taksiran kerugian mencapai 5 milyar rupiah. Kebakaran di Kecamatan Tenggarong sebanyak 4 kejadian, Tenggarong Seberang 3 Kejadian, Marang Kayu dan Anggana masing-masing 2 kejadian, Sebulu Sangaganga dan Muara Kaman 1 Kejadian. Terjadi lonjakan insiden kebakaran yang disebabkan oleh dua faktor utama tersebut. Kedua bahaya ini tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, tetapi juga dapat menimbulkan kerusakan material yang signifikan.
Konsleting Listrik sebagai Penyebab Kebakaran
Selama bulan Ramadhan, konsumsi listrik masyarakat cenderung meningkat karena penggunaan alat elektronik seperti pemanas makanan, kompor listrik, lampu hias, hingga AC yang digunakan untuk kenyamanan selama ibadah puasa. Selain itu, penggunaan peralatan listrik untuk menyiapkan hidangan sahur juga menjadi faktor tambahan yang memperbesar potensi kebakaran. Hal ini menyebabkan adanya beban lebih pada instalasi listrik rumah tangga, terutama yang sudah tua atau tidak terawat.
Konsleting listrik menjadi salah satu penyebab kebakaran paling sering terjadi di bulan Ramadhan. Kabel listrik yang sudah rusak atau peralatan listrik yang tidak terhubung dengan baik dapat memicu percikan api yang dapat dengan cepat membesar jika tidak segera ditangani.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memeriksa dan merawat instalasi listrik di rumah masing-masing. Jangan biarkan peralatan listrik yang sudah rusak terus digunakan, terutama di bulan Ramadhan ini, di mana konsumsi listrik dan aktivitas dapur cenderung meningkat, terutama saat persiapan sahur dan berbuka,” ujar Kepala Disdamkarmatan Kutai Kartanegara pada saat memimpin apel Kesiapsiagaan Pemadam Kebakaran Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah Bersama Redkar.
Bahaya Tabung Gas yang Tidak Terawat
Selain konsleting listrik, tabung gas juga menjadi sumber bahaya yang sering kali terabaikan. Di bulan Ramadhan, penggunaan kompor gas untuk memasak hidangan sahur dan berbuka puasa sangat tinggi. Namun, seringkali tabung gas yang sudah lama atau tidak diperiksa kondisinya berisiko bocor dan menyebabkan kebakaran. Api bisa dengan cepat menyebar jika ada kebocoran gas yang tidak terdeteksi, baik saat memasak sahur maupun saat menyiapkan makanan untuk berbuka.
“Pastikan untuk selalu memeriksa kondisi tabung gas, selang, dan regulator sebelum digunakan. Kebocoran gas yang tidak terlihat bisa sangat berbahaya dan memicu kebakaran besar jika ada sumber api,” ungkap Kepala Disdamkarmatan Kutai Kartanegara pada saat memimpin apel Kesiapsiagaan Pemadam Kebakaran Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah Bersama Redkar.
Pentingnya Kewaspadaan dan Tindakan Pencegahan
Disdamkarmatan Kutai Kartanegara mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan memperhatikan kondisi listrik dan peralatan gas di rumah selama bulan Ramadhan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari kebakaran antara lain:
- Periksa Instalasi Listrik – Pastikan kabel dan peralatan listrik tidak rusak atau aus. Gunakan peralatan listrik yang sesuai dengan kapasitas daya listrik rumah Anda, terutama saat menyiapkan hidangan sahur dan berbuka.
- Cek Kondisi Tabung Gas – Periksa selang, regulator, dan tabung gas secara berkala. Pastikan tidak ada kebocoran gas dan bahwa tabung gas digunakan dengan aman, baik saat sahur maupun berbuka.
- Pasang Pemadam Api Ringan – Memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di rumah sebagai tindakan antisipasi dapat membantu mengatasi api kecil sebelum menjadi besar.
- Jangan Meninggalkan Kompor atau Peralatan Listrik yang Menyala – Selalu matikan kompor atau peralatan listrik yang tidak digunakan untuk menghindari percikan api atau pemanasan berlebih.
- Perhatikan Penggunaan Gas pada Malam dan Pagi Hari – Saat sahur, jangan lupa untuk memeriksa dengan cermat tabung gas yang digunakan, dan pastikan semuanya dalam kondisi aman.
Bulan Ramadhan menjadi waktu yang penuh dengan aktivitas keluarga, terutama dalam menyiapkan hidangan sahur dan berbuka. Namun, kita tetap harus memperhatikan faktor keselamatan. Dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran akibat konsleting listrik dan tabung gas, kita dapat menjalani bulan yang penuh berkah ini dengan lebih aman dan nyaman. Jangan menunggu sampai terjadi insiden untuk bertindak, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.